Rabu, 13 Februari 2013

tak pasti


hari tak mengerti mengapa q berdiam diri saja,,
apalagi sang mentari tetap aja mengeluarkan cahaya nya saat aq lelah utk menatap,,
hari tak peduli akan asa q yg satu persatu-stu menghilang,,
apalagi sang awan tetap saja berarak meski aq engan beranjak,,

hari terus saja enggan utk berhenti bergulir,,
mentari trs saja mengelurkan cahaya nya,,
hari terus saja enggan utk berhenti bergulir,
sang awan tetap saja berarak mengelilingi lagit biru,,

aku...
aku tetap saja berhenti disini,,
menanti asa q yg satu per satu pergi,,
menanti diaa yg telah lama berlalu,,

aku...
aku tetap akan ada disini,,
andaikan asa q akan datang lagi,,
andaikan diaaa akan kembali membawa semua kembali,,

Mentari ku :(


mentariku kini tak lagi bersinar......
entah kemana sinarnya yang indah dulu....
ia enggan menyinari hariku lagi......
ia tak peduli akan hariku lagi....

huuuhhhh.....
mentariku.....
aku merindukan sinarmu.....
sinarmu yang indah........
temani hariku lagiii...........

mentariku...........
bersinarlahhh........
seperti dulu........
dan sampai akhirnya nanti...............

Rabu, 13 Juni 2012

Sahabat itu....


Sahabat..
Bukan seeorang yang menuntutmu menjadi ini dan itu..
Tapi yang menuntun menjadi pribadi yang lebih baik..
Bukan seorang yang mencari keuntungan darimu..
Tapi orang yang rela membiarkan keberuntungannya demi mu..
Bukan seorang yang membiarkanmu saat kau berbuat salah..
Tapi seorang yang marah saat kau mengandalkan ego mu untuk sesuatu hal..
Bukan seorang yang hadir untuk menilai dimana salahmu..
Tapi seorang yang terus memberimu semangat saat kau berbuat benar..
Bukan seorang yang meninggalkan mu saat kau susah..
Tapi seorang yang meninggalkan kesenangannya untuk menemanimu..
Bukan seorang yang memberimu contekan saat ujian..
Tapi seorang yang mengajarimu sebelum ujian..
Bukan seorang yang kau suruh untuk mengerjakan PR mu..
Tapi seorang yang memberi waktunya untuk belajar bersamamu..
Bukan seorang yang diciptakan untuk menyusahkan hidup mu..
Tapi seorang yang diciptakan untuk memberi mu tawa di saat susah..
Bukan seorang yang peduli saat kau mulai menangis didepannya..
Tapi seorang yang menggenggam tangan mu dari awal perjalanan hingga akhirnya..
Bukan seorang yang hadir hanya untuk menyalahkan mu saat kau salah di depan banyak orang..
Tapi seorang yang rela menyalahkan dirinya sendiri meski dia tahu itu kesalahan mu..
Bukan seorang yang marah saat kau memakai ini dan itu nya..
Tapi seorang yang bahkan rela memberi ini dan itu nya untuk mu..
Bukan seorang yang marah saat kau membuat candaan yang keterlaluan tentang dirinya..
Tapi orang yang ikut menertawakan dirinya sendiri saat kau membuat candaan yang keterlaluan..
Atau bahkan sahabat itu bukan seorang yang hadir hanya untuk tawa mu..
Tapi dia rela menghabiskan waktunya hanya untuk berada disamping mu saat kau menangis..
Atau bukan dia juga yang menertawakan tetasan air mata mu..
Tapi dia yang juga turut meneteskan air mata nya untuk setiap perjuanganmu..
Hmmmmm..
Sahabat itu..
Lebih tepat nya dia itu bukan orang ada saat kau akan berbagi suka..
Tapi orang yang turut menangis atas kesukaran hidup mu..
Sahabat itu saudara dalam hidup mu..
Saudara yang bebas menerima semua curahan hatimu..
Tanpa kau takut orang tua, kakak, abang atau adik mu tahu tentang hal itu..
Saudara yang akan memberi pundak nya untuk sandaran mu saat kau lelah..
Saudara yang akan setia mendengarkan keluh kesah mu..
Walaupun dia juga mengalami hal itu..

Saat kamu setuju dengan hal itu, mungkin kamu pernah merasakan kalau kamu lebih dekat kepada sahabat mu daripada orang tua mu sendiri. Mungkin juga kamu merasa memang sahabat mu lah yang seharusnya layak menjadi kakak, abang atau adik mu sendiri. Mungkin juga kamu pernah merasa kalau sahabat mu itu mahkluk luar angkasa yang turun ke bumi untuk memberi mu kesenangan dan akan kembali ke planet nya saat ia merasa kau sudah begitu dewasa dan tidak membutuhkan nya lagi atau mungkin juga kau pernah merasa begitu sayang nya kepada sahabat mu hingga kau tak ingin punya pacar karena takut tak dapat membagi sayang mu.
Hahhhaaaag..
Saya pernah merasakan beberapa hal itu, saat saya dan sahabat saya berkumpul hanya untuk menertawakan yang gak jelas. Saat kami akan tamat SMK kami berpikir untuk menyewa rumah bersama dan satu tempat kuliah saat kuliah nanti. Saat kami menangis karena menyadari hal itu tak mungkin karena berbagai hal yang terjadi. Atau saat kami mengobrol tak jelas di facebook sehingga memenuhi beranda teman yang lain.
Saat kau mempunyai lebih dari tiga sahabat,percayalah kalau mereka semua belum tentu benar-benar sahabatmu. Saat saya menganggap saya mempunyai lima orang sahabat, ternyata tiga di antara nya tak lebih dari teman dekat saya. Karena saya merasa hanya dua orang saja yang benar-benar dapat menjadi seorang sahabat seperti yang saya artikan di atas. Dua orang yang bahkan lebih tahu siapa saya daripada kakak, abang atau adik saya sendiri.

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,
dan menjadi seorang saudara di dalam kesukaran..
J


Sahabat


Dalam tiap persahabatan pasti akan ada salah paham
Entah itu karena kau yang tak dapat mengerti sahabatmu
Atau kau yang kurang peduli akan keadaan sahabatmu
Atau kau yang tak bisa menerima perbedaan yang ada
Atau kau yang menyakiti hatinya karena kau tak tahu cara menegur kekurangannya
Atau mungkin juga karena sahabatmu itu sudah muak akan sikapmu
Atau sahabatmu yang tak mengerti saat hatimu rapuh
Atau sahabatmu yang egois akan pendapatnya
Atau sahabatmu sendiri yang menjadikan ada masalah yang tak penting
Atau sahabatmu salah mengerti arti ucapan dan tindakanmu
Atau mungkin karena ada orang lain yang iri akan persahabatan kalian
Atau orang lain itu seolah hadir sebagai penengah namun dialah penghancur semua
Atau orang lain yang hadir sebagai orang yang sok mengerti keadaan mu dan sahabatmu
Atau bahkan karena banyak pihak yang tidak senang akan persahabatanmu
Tapi apa pun penyebab salah paham itu
Coba selesaikan dengan sahabat mu itu dan bicara dengan kepala dingin
Bicarakan masalah itu sampai selesai dan tidak menyimpan dendam
Saat kau terbawa emosi
Coba ingat setiap tawa yang kalian keluarkan
Coba ingat setiap gelas air yang kalian minum bersama
Coba ingat seberapa sering kalian saling menguatkan
Coba ingat setiap kata darinya yang membelamu didepan orang lain
Coba ingat setiap gandengan tangan saat kalian jalan bersama
Coba ingat setiap candaan yang keluar dari mulutnya
Coba ingat setiap solusi darinya yang membantumu
Coba ingat semua hal baik yang pernah ia lakukan untuk mu
Seberapa banyak sahabatmu telah melukai hati mu?
Seberapa banyak sahabatmu telah membuatmu menangis sedih?
Adakah sebanyak canda dan tawa kalian?
Atau adakah sebanyak semua hal baik yang telah di lakukannya?
Saat kau merasa tawa dan canda mu lebih banyak daripada luka hatimu
Dan hal baik itu lebih banyak daripada tangisan sedihmu
Hampiri sahabatmu itu
Genggam tangannya
Tatap matanya dalam-dalam
 Peluk dia
Saat kau peluk dia
Ucapkan kata “maaf”
Lalu katakanlah “kau sahabatku, aku mengasihiimu seperti kau mengasihiku”
Saat itu mungkin kalian akan menangis
Menangislah..
Ungkapkan semua padanya
Rasa kecewa, sakit, perih, hancur, marah, kesal, atau apa pun itu
Saat kau ungkapkan itu
Biarkan dia meresponinya dan memberi tanggapan untuk mu
Tetapi saat kalian sudah merasa cukup
Peluk lagi dia
Katakanlah “apapun yang telah terjadi, aku butuh kau menjadi sahabatku”
Tersenyumlah padanya

Senin, 09 April 2012

Wanita ku


aku bertemu dengan seorang wanita..
wanita yang anggun dan cantik..
saat pertama bertemu..
aku tak tahu siapa dia..
wanita ini selalu hadir di hari ku..
menemani langkah hidup ku..

waktu terus berjalan..
aku tak mengerti apa yang di inginkan wanita ini..
dia selalu ada saat ku butuhkan..
dia menolong aku saat ku terjatuh..

waktu terus berputar..
dan membuat semakin mengerti akan sosok wanita ini..
wanita ini tak pernah lelah menemani ku..
wanita ini tak pernah lelah mengajari ku..

ia kenalkan aku pada dunia..
dan ia menyebut dirinya "mama"..

akhirnya..
aku pun menyebutnya dengan sebutan "mama"..

waktu tetap berputar dan terus mengajari ku..
aku kenal sosok wanita itu..
aku sayang pada nya..
aku kenal sosok wanita anggun itu..
aku cinta pada nya..
aku kenal sosok wanita yang pendiam itu..
dan aku ingin seperti dia..

waktu terus berputar dan tetap membwa ku..
waktu telah membuat wanita itu lemah..
waktu telah membuat wanita itu tua..

aku heran pada wanita ini..
meskipun ia LEMAH..
ia tetap menjadi pelindung ku..
meskipun ia TUA..
ia tak pernah lelah mengajari ku..

waktu tetap berputar dan memberi ku kesempatan..
kesempatan menjadi pelindung wanita itu..

ya..
saat ini aku menjadi pelindungnya..
wanita itu sekarang sudah tua di makan waktu..
wanita itu sekarang sudah lemah..
wanita itu sudah tak tampak anggun lagi..
wajahnya memang masih cantik..

tapi lihat..
di wajahnya tergores jelas kerutan-kerutan perjuangan..
perjuangan hidup agar kami bertahan hidup..

dia..
wanita tua yang lemah..
dia..
wanita tua yang tak pernah letih mengajari ku..
dia..
wanita tua yang selalu siap menolong ku..
dia..
wanita tua yang tak akan terganti..
dia..
wanita tua yang selalu ku butuh kan..

Udara


aku tak menganggapmu sebagai bunga di hatiku..
karena bunga akan layu pada suatu saat..
aku tak mau menjadikan mu matahari di hidupku..
karena matahari hanya ada pada siang hari..

aku tak mau kau seperti mawar mearah..
kerana keindahannya dapat melukai pengagumnya..
TAPI aku ingin kau seprti UDARA..
yang selalu aku butuhkan kapan dan dimana pun..

Desember


bulan yang begitu indah..
bulan yang begitu kelam..
bulan yang menyimpan sejuta kenangan..

bulan yang begitu mengesankan ku..
bulan yang begitu menyedihkan..
yang telah memberiku cinta..
dan mengambil kembali cinta itu..